Pythagoras
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal
melalui teoremanya.
Dikenal sebagai "Bapak Bilangan", dia memberikan sumbangan
yang penting terhadap filsafat dan ajaran keagamaan pada akhir
abad ke-6 SM.Kehidupan dan ajarannya tidak begitu jelas akibat
banyaknya legendadan kisah-kisah buatan mengenai dirinya.
yang penting terhadap filsafat dan ajaran keagamaan pada akhir
abad ke-6 SM.Kehidupan dan ajarannya tidak begitu jelas akibat
banyaknya legendadan kisah-kisah buatan mengenai dirinya.
Salah satu peninggalan Pythagoras yang terkenal adalah teorema
Pythagoras yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku
adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya)
Walaupun fakta di dalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun
teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia yang pertama kali membuktikan pengamatan
ini secara matematis.
Pythagoras yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku
adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya)
Walaupun fakta di dalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun
teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia yang pertama kali membuktikan pengamatan
ini secara matematis.
Pythagoras dan murid-muridnya percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini berhubungan dengan
matematika, dan merasa bahwa segalanya dapat diprediksikan dan diukur dalam siklus beritme.
Ia percaya keindahan matematika disebabkan segala fenomena alam dapat dinyatakan dalam
bilangan-bilangan atau perbandingan bilangan. Terdapat legenda yang menyatakan bahwa ketika
muridnya Hippasus menemukan bahwa
, hipotenusa dari segitiga siku-siku sama kaki dengan
sisi siku-siku masing-masing 1, adalah bilangan irasional, murid-murid Pythagoras lainnya
memutuskan untuk membunuhnya karena tidak dapat membantah bukti yang diajukan Hippasus.
matematika, dan merasa bahwa segalanya dapat diprediksikan dan diukur dalam siklus beritme.
Ia percaya keindahan matematika disebabkan segala fenomena alam dapat dinyatakan dalam
bilangan-bilangan atau perbandingan bilangan. Terdapat legenda yang menyatakan bahwa ketika
muridnya Hippasus menemukan bahwa
sisi siku-siku masing-masing 1, adalah bilangan irasional, murid-murid Pythagoras lainnya
memutuskan untuk membunuhnya karena tidak dapat membantah bukti yang diajukan Hippasus.
0 komentar:
Posting Komentar